Kamu sungguh jauh
jauh sekali
aku kesepian disini
karena aku selalu hidup kesepian
Kamu sungguh mengerti
mengerti apa yang ku inginkan
tapi kamu sungguh jauh
jauh sekali
Kamu sungguh menerina
menerima aku apa adanya
meski status sosial kita berbeda
namun kamu sungguh menerimanku
Kamu sungguh tahu apa yang ku inginkan
selalu menyemangati diriku
selalu memberi apa yang ku inginkan
selalu hangat terhadap diriku
Kamu pernah menjadi cintaku
namun ku sadar aku keliru
karena kamu lebih cocok tuk menjadi temanku
namun ku sadari itu akhirnya
Kamu mungkin cinta sejatiku
cinta yang pernah meninggalkan sakit ini
namun sakit ini hanya sebentar saja
dan sekarang tiada kesakitan lagi yang ku derita
namun ku sadar kamu lah yang terbaik
terbaik untuk menjadi teman baikku
temanku selamanya
yang tak tergantikan.
Rabu, 27 Oktober 2010
Senin, 25 Oktober 2010
Aku Juga Manusia Biasa
Tengah malam nan dingin
Ku janji kan untuk menjemputmu
Namun ku mengingkarinya
dan kubiarkan dirimu menunggu hingga 1 jam
Ku yakin dirimu kecewa pada diriku
Namun kamu bilang "tidak apa-apa"
tapi ku mengerti dari matamu menggambarkan segalanya
dan prilaku mu yang cukup "illfeel" pada diriku
Namun ku juga kecewa pada dirimu
sesungguhnya tidak lah pantas bagi ku untuk kecewa pada dirimu
Namun ku kecewa karena prilakumu padaku
tapi kekecewaan ini karena aku juga manusia biasa yang masih terikat dalam emosi
Sejujurnya aku tak tega membiarkan dirimu pulang sendirian
Apalagi membiarkan dirimu menunggu 1 jam di tengah malam nan dingin dan sepi
Namun apa yang bisa ku perbuat???
Ketika lelap datang menjemputku
Ku kecewa kepada diriku
Apalagi kekecewaan yang ada di dirimu terhadapku
Mungkin sangat kecewa, dan tak terbayarkan
Melebihi kekecewaan diriku terhadap diriku sendiri
Namun aku bukan orang sempurna
Aku menjaga komitmen
Namun terkadang diriku lalai dalam komitmenku
karena Aku Juga manusia biasa yang juga bisa lalai
Andai kata aku manusia sempurna
Mungkin ku tak memerlukan dirimu lagi
Tetapi aku tahu aku tak sempurna
dan Aku Juga Manusia Biasa
Ku janji kan untuk menjemputmu
Namun ku mengingkarinya
dan kubiarkan dirimu menunggu hingga 1 jam
Ku yakin dirimu kecewa pada diriku
Namun kamu bilang "tidak apa-apa"
tapi ku mengerti dari matamu menggambarkan segalanya
dan prilaku mu yang cukup "illfeel" pada diriku
Namun ku juga kecewa pada dirimu
sesungguhnya tidak lah pantas bagi ku untuk kecewa pada dirimu
Namun ku kecewa karena prilakumu padaku
tapi kekecewaan ini karena aku juga manusia biasa yang masih terikat dalam emosi
Sejujurnya aku tak tega membiarkan dirimu pulang sendirian
Apalagi membiarkan dirimu menunggu 1 jam di tengah malam nan dingin dan sepi
Namun apa yang bisa ku perbuat???
Ketika lelap datang menjemputku
Ku kecewa kepada diriku
Apalagi kekecewaan yang ada di dirimu terhadapku
Mungkin sangat kecewa, dan tak terbayarkan
Melebihi kekecewaan diriku terhadap diriku sendiri
Namun aku bukan orang sempurna
Aku menjaga komitmen
Namun terkadang diriku lalai dalam komitmenku
karena Aku Juga manusia biasa yang juga bisa lalai
Andai kata aku manusia sempurna
Mungkin ku tak memerlukan dirimu lagi
Tetapi aku tahu aku tak sempurna
dan Aku Juga Manusia Biasa
Senin, 06 September 2010
Ibuku yang Agung
entah kenapa aku begitu berjodoh dengan Ibuku yang Agung. Kamu begitu memperhatikanku, mendengarkanku, memberiku petunjuk-petunjuk
aku pernah berdoa kepada Beliau. Ibu aku tak dapat mencernanya, mohon berikanlah aku jalan keluar.
lalu
aku juga pernah berdoa kepada Beliau: Ibu tolong berikan aku mimpi apa yang harus ku lakukan kepadanya.
lalu
aku juga pernah berdoa kepada Beliau: Ibu tolong berikan aku seorang yang dapat kucintai dengan hati ini.
lalu jawabannya:
aku begitu beruntung dan diberkahiNya hingga-hingga aku langsung mendapatkan seorang teman yang sungguh baik hati yang selalu mendengarku. tetapi itu belum selesai. aku masih susah untuk melepaskannya jawaban kedua aku di beri mimpi keesokan harinya, dan intinya bahwa memang aku susah untuk mencernanya, dan dia akan lebih berbahagia bersama orang lain, dan aku tak tau orang lain itu siapa, tetapi dalam lubuk hatiku terdalam aku berdoa, semoga dirimu mendapatkan yang terbaik, dan tersempurna. dan jawaban ketiga adalah akhirnya aku dapat mencerna temen baik hati yang diberkahi dengan sempurna, aku dapat menggunakan hatiku yang "pinky"( kata org mah pinky cman aku ga gt merasakannya haha) ini untuk mencerapnya.
Thanks Mom.
aku pernah berdoa kepada Beliau. Ibu aku tak dapat mencernanya, mohon berikanlah aku jalan keluar.
lalu
aku juga pernah berdoa kepada Beliau: Ibu tolong berikan aku mimpi apa yang harus ku lakukan kepadanya.
lalu
aku juga pernah berdoa kepada Beliau: Ibu tolong berikan aku seorang yang dapat kucintai dengan hati ini.
lalu jawabannya:
aku begitu beruntung dan diberkahiNya hingga-hingga aku langsung mendapatkan seorang teman yang sungguh baik hati yang selalu mendengarku. tetapi itu belum selesai. aku masih susah untuk melepaskannya jawaban kedua aku di beri mimpi keesokan harinya, dan intinya bahwa memang aku susah untuk mencernanya, dan dia akan lebih berbahagia bersama orang lain, dan aku tak tau orang lain itu siapa, tetapi dalam lubuk hatiku terdalam aku berdoa, semoga dirimu mendapatkan yang terbaik, dan tersempurna. dan jawaban ketiga adalah akhirnya aku dapat mencerna temen baik hati yang diberkahi dengan sempurna, aku dapat menggunakan hatiku yang "pinky"( kata org mah pinky cman aku ga gt merasakannya haha) ini untuk mencerapnya.
Thanks Mom.
Dirinya dan Dirimu
Pagi ini sungguh dingin. hujan turun tak henti-hentinya, jasmaniku juga sungguh dingin, dingin tak karu-karuan, namun hati dan otakku sungguh hangat. membuatku menjadi memiliki banyak inspirasi-inspirasi untuk menulis. dan akhirnya aku dapat memegang keyboard ini ketika jam menunjukkan lima lebih lima belas. akhirnya aku dapat menulis dan menulis.
dan kini aku akan mencopy paste dan sedikit mengedit status fesbuk ku yang sungguh menginspirasi ku hari ini yakni:
Mungkin dirinya terlalu tinggi,
hingga-hingga ku tak dapat mencernanya,
ku tak dapat mengerti dirinya,
dia sungguh kasar hingga-hingga sungguh susah untuk masuk ke hatiku,
dia ibarat seorang Buddha.
ku tak dapat mencerna bulat-bulat ucapanNya.
namun,
Mungkin dirimu sungguh sempurna,
hingga-hingga ku dapat mencernamu dengan sempurna,
kamu sungguh lembut,
menyelami hatiku yang berjalan sempit ini dengan lancar,
hingga-hingga ku sangat mengerti dirimu.
kamu ibarat guru-guruku yang agung,
dengan ucapan, cinta Mereka dengan tulus mengajar, menjagaku dengan mahir dan sempurna
hingga-hingga aku dapat mencerna Mereka dengan sempurna.
setelah menulis ini, biasanya saya sungguh mengandalkan logika, perenunganku, dan perasaanmu untuk mengulas mengapa aku menulis ini. haha tak diragukan lagi memang aku sungguh mengandalkan intuisiku.
Mengapa aku memilih Buddha untuk nya sedangkan dirimu ku pilih Guru-Guruku?
karena andai kata tanpa Buddha maka aku tak akan pernah menyadari bahkan bertemu dengan Guru-Guruku, begitu juga dengan dirimu, andai aku tak pernah bertemu dia mungkin aku tidak akan pernah menyadari bahwa dirimu begitu dan juga begini. dan sejujurnya dirinya sangat baik dan sempurna tapi apa kata aku tak dapat mencerna dirinya, tak bisa ku lakukan apapun, namun dirimu sungguh sempurna aku dapat merasakan kelembutan-kelembutan yang ada di dirimu. yang selalu menjagaku. menemani. mengajarkan aku berkomitmen (dulu-dulu gw susah tepati janji loh, tapi entah kenapa dan entah apa yang ada di dirimu aku jadi penepat janji) haha. selain itu dirimu memanglah sempurna. "ngak salah lagi kalau di Lamrin di bilang Gurumu lebih baik daripada semua Buddha yang ada di semesta ini."
dan satu hal lagi yang paling mengesanku mengapa ku pilih kata Guruku untuk dirimu. ada cerita bagus seh... ini memang rada konyol. bahkan konyol amet. dan ceritanya sebagai berikut:
aku pernah kabur dari Kullu ke Manali. terakhir Guruku memarahi ku. Mengapa kalian tidak minta izin dulu? aku pasti kasih kok, asal kalian mintanya baik-baik. kalian minta satu aku kasih tiga kalian minta tiga aku kasih sepuluh kalian minta sepuluh aku kasih semua.
ini sungguh menginspirasikan ku untuk meletakkan dirimu dengan kata Guruku. aku minta ini kamu kasih aku lebih dari ini. haha. memang dirimu hebat. terkadang aku sungguh salut terhadap dirimu, entah kenapa kamu juga dapat mencernaku dengan baik, padahal diriku sungguh berantakkan.
Thank you my friend ^.^
dan kini aku akan mencopy paste dan sedikit mengedit status fesbuk ku yang sungguh menginspirasi ku hari ini yakni:
Mungkin dirinya terlalu tinggi,
hingga-hingga ku tak dapat mencernanya,
ku tak dapat mengerti dirinya,
dia sungguh kasar hingga-hingga sungguh susah untuk masuk ke hatiku,
dia ibarat seorang Buddha.
ku tak dapat mencerna bulat-bulat ucapanNya.
namun,
Mungkin dirimu sungguh sempurna,
hingga-hingga ku dapat mencernamu dengan sempurna,
kamu sungguh lembut,
menyelami hatiku yang berjalan sempit ini dengan lancar,
hingga-hingga ku sangat mengerti dirimu.
kamu ibarat guru-guruku yang agung,
dengan ucapan, cinta Mereka dengan tulus mengajar, menjagaku dengan mahir dan sempurna
hingga-hingga aku dapat mencerna Mereka dengan sempurna.
setelah menulis ini, biasanya saya sungguh mengandalkan logika, perenunganku, dan perasaanmu untuk mengulas mengapa aku menulis ini. haha tak diragukan lagi memang aku sungguh mengandalkan intuisiku.
Mengapa aku memilih Buddha untuk nya sedangkan dirimu ku pilih Guru-Guruku?
karena andai kata tanpa Buddha maka aku tak akan pernah menyadari bahkan bertemu dengan Guru-Guruku, begitu juga dengan dirimu, andai aku tak pernah bertemu dia mungkin aku tidak akan pernah menyadari bahwa dirimu begitu dan juga begini. dan sejujurnya dirinya sangat baik dan sempurna tapi apa kata aku tak dapat mencerna dirinya, tak bisa ku lakukan apapun, namun dirimu sungguh sempurna aku dapat merasakan kelembutan-kelembutan yang ada di dirimu. yang selalu menjagaku. menemani. mengajarkan aku berkomitmen (dulu-dulu gw susah tepati janji loh, tapi entah kenapa dan entah apa yang ada di dirimu aku jadi penepat janji) haha. selain itu dirimu memanglah sempurna. "ngak salah lagi kalau di Lamrin di bilang Gurumu lebih baik daripada semua Buddha yang ada di semesta ini."
dan satu hal lagi yang paling mengesanku mengapa ku pilih kata Guruku untuk dirimu. ada cerita bagus seh... ini memang rada konyol. bahkan konyol amet. dan ceritanya sebagai berikut:
aku pernah kabur dari Kullu ke Manali. terakhir Guruku memarahi ku. Mengapa kalian tidak minta izin dulu? aku pasti kasih kok, asal kalian mintanya baik-baik. kalian minta satu aku kasih tiga kalian minta tiga aku kasih sepuluh kalian minta sepuluh aku kasih semua.
ini sungguh menginspirasikan ku untuk meletakkan dirimu dengan kata Guruku. aku minta ini kamu kasih aku lebih dari ini. haha. memang dirimu hebat. terkadang aku sungguh salut terhadap dirimu, entah kenapa kamu juga dapat mencernaku dengan baik, padahal diriku sungguh berantakkan.
Thank you my friend ^.^
Kamis, 02 September 2010
Surat kepada Seorang Sahabat
Kadang aku merasa diriku cukup sial, cukup berantakkan, dan juga cukup menyedihkan. Aku sering berpikiran kalau diriku hanya berjalan seorang diri, tak ada yang memegang tanganku, membelai diriku, memperhatikan diriku. Namun setelahku jalani hidupku sampai umur ku ke 20, saya sering merasa diriku hanya seorang diri laksana bulan tanpa bintang di langit malam nan cerah. Apakah aku hanya seolah-olah sebuah bulan saja??? Apakah ini hanyalah presepsiku aja???
Aku suka menyalahkan kondisi-kondisi diluar diriku. Bagiku akulah yang terbenar dan terbaik. Namun apakah aku memang yang terbaik??? tentu saja tidak. Aku hanya sebuah rembulan yang bercahaya terang di malam hari tetapi terkadang sebuah rembulan juga bisa tertutup awan malam nan tebal. Aku menyadari itu bahwa aku juga masih tak seampurna.
Tetapi sebenarnya aku ini orang yang sungguh beruntung. Memiliki orang tua yang cukup mapan, mereka laksana permata pengabul harapan. sehingga ku tak begitu risau dengan materi, diriku juga memiliki saudara yang cukup menyokong diriku. Mereka laksana matahari yang menyinari rembulan. Memiliki guru-guruku yang baik hati dan penuh kasih yang masih mau mempedulikan diriku, merawat diriku ketika sakit, menasehatiku ketika diriku khilaf dan membantuku dalam segala hal, laksana mereka guru-guruku adalah yang tersempurna dalam segala hal. Memiliki teman-teman yang baik hati. laksana bintang-bintang malam yang menemani rembulan. Tetapi itu semua baru ku sadari setelah ku miliki seorang teman yang cukup menawan. dia laksana bumi yang ku pijak.
Aku selalu murung dalam kesepian, aku selalu terdiam dalam kesepian. tetapi dia selalu menemaniku ketika ku membutuhkannya, laksana sebuah biola yang dapat dimainkan kapan saja ketika ku inginkan. dia selalu mengobati rasa sedihku dalam segala hal, baik dalam masalah internal sampai eksternal, laksana musik-musik yang dimainkan dengan biola yang mengobati rasa sedih tak terhingga jumlah pendengarnya. senyumannya yang menawan mengobati rasa khawatir, laksana biola yang dimainkan dengan tenang dan menawan. ucapan-ucapannya sungguh menginspirasi, laksana musik-musik biola cukup menginspirasi banyak manusia. Tak terkirakan waktu berjalan sungguh lambat, tetapi ketika di dekatmu waktu menjadi cepat dan sungguh cepat laksana mendengar musik-musik biola yang terasa sangat cepat dan singkat. tak melihat waktu, apa itu sibuk atau tidak kamu selalu menghiraukanku, dan mendengar cemohanku, laksana seorang pendengar biola yang dimainkan dalam tempo cepat atau santai tetapi tetap mendengarkan suara tersebut dengan hati yang terbuka.kamu sering mengorbankan waktumu untuk hal di diriku yang tak berguna, laksana pengesek biola yang selalu mengorbankan dirinya untuk digesek-gesek, meski penggesek itu sendiri kemungkinan harus putus.
Mungkin aku cukup egois, hanya memikirkan kenyamanan diriku. tetapi semenjak kehadiranmu aku menjadi banyak berpikir dan merenung, seharusnya aku juga berbuat seperti itu terhadapmu. Menemanimu ketika dirimu kesepian, menyediakan bahuku ketika tidak ada tempat yang dapat menampung air matamu, menyemangati dirimu ketika dirimu terjatuh.mengobati hatimu ketika terluka, memberikan dirimu senyumanku jikalau memang senyumanku berarti bagimu. Kamu ingin membakar waktuku yang sungguh singkat ini??? silakan saja jikalau itu memang yang kamu butuhkan.
kamu sungguhlah sangat berarti bagiku sekarang, sebenarnya dari dulu pertama mengenali dirimu sudah kutemukan perasaan bahwa kamu adalah seseorang teman yang sungguh baik tetapi ku tak menyadarinya. Kamu sungguh seorang teman yang sempurna...
Semoga dirimu dan diriku selalu menjadi teman yang sejati di semua kehidupan-kehidupan ke depan.
Semoga diriku selalu ada untukmu.
Semoga dirimu selalu memberikanku tamparan ketika aku membutuhkannya.
Aku suka menyalahkan kondisi-kondisi diluar diriku. Bagiku akulah yang terbenar dan terbaik. Namun apakah aku memang yang terbaik??? tentu saja tidak. Aku hanya sebuah rembulan yang bercahaya terang di malam hari tetapi terkadang sebuah rembulan juga bisa tertutup awan malam nan tebal. Aku menyadari itu bahwa aku juga masih tak seampurna.
Tetapi sebenarnya aku ini orang yang sungguh beruntung. Memiliki orang tua yang cukup mapan, mereka laksana permata pengabul harapan. sehingga ku tak begitu risau dengan materi, diriku juga memiliki saudara yang cukup menyokong diriku. Mereka laksana matahari yang menyinari rembulan. Memiliki guru-guruku yang baik hati dan penuh kasih yang masih mau mempedulikan diriku, merawat diriku ketika sakit, menasehatiku ketika diriku khilaf dan membantuku dalam segala hal, laksana mereka guru-guruku adalah yang tersempurna dalam segala hal. Memiliki teman-teman yang baik hati. laksana bintang-bintang malam yang menemani rembulan. Tetapi itu semua baru ku sadari setelah ku miliki seorang teman yang cukup menawan. dia laksana bumi yang ku pijak.
Aku selalu murung dalam kesepian, aku selalu terdiam dalam kesepian. tetapi dia selalu menemaniku ketika ku membutuhkannya, laksana sebuah biola yang dapat dimainkan kapan saja ketika ku inginkan. dia selalu mengobati rasa sedihku dalam segala hal, baik dalam masalah internal sampai eksternal, laksana musik-musik yang dimainkan dengan biola yang mengobati rasa sedih tak terhingga jumlah pendengarnya. senyumannya yang menawan mengobati rasa khawatir, laksana biola yang dimainkan dengan tenang dan menawan. ucapan-ucapannya sungguh menginspirasi, laksana musik-musik biola cukup menginspirasi banyak manusia. Tak terkirakan waktu berjalan sungguh lambat, tetapi ketika di dekatmu waktu menjadi cepat dan sungguh cepat laksana mendengar musik-musik biola yang terasa sangat cepat dan singkat. tak melihat waktu, apa itu sibuk atau tidak kamu selalu menghiraukanku, dan mendengar cemohanku, laksana seorang pendengar biola yang dimainkan dalam tempo cepat atau santai tetapi tetap mendengarkan suara tersebut dengan hati yang terbuka.kamu sering mengorbankan waktumu untuk hal di diriku yang tak berguna, laksana pengesek biola yang selalu mengorbankan dirinya untuk digesek-gesek, meski penggesek itu sendiri kemungkinan harus putus.
Mungkin aku cukup egois, hanya memikirkan kenyamanan diriku. tetapi semenjak kehadiranmu aku menjadi banyak berpikir dan merenung, seharusnya aku juga berbuat seperti itu terhadapmu. Menemanimu ketika dirimu kesepian, menyediakan bahuku ketika tidak ada tempat yang dapat menampung air matamu, menyemangati dirimu ketika dirimu terjatuh.mengobati hatimu ketika terluka, memberikan dirimu senyumanku jikalau memang senyumanku berarti bagimu. Kamu ingin membakar waktuku yang sungguh singkat ini??? silakan saja jikalau itu memang yang kamu butuhkan.
kamu sungguhlah sangat berarti bagiku sekarang, sebenarnya dari dulu pertama mengenali dirimu sudah kutemukan perasaan bahwa kamu adalah seseorang teman yang sungguh baik tetapi ku tak menyadarinya. Kamu sungguh seorang teman yang sempurna...
Semoga dirimu dan diriku selalu menjadi teman yang sejati di semua kehidupan-kehidupan ke depan.
Semoga diriku selalu ada untukmu.
Semoga dirimu selalu memberikanku tamparan ketika aku membutuhkannya.
Langganan:
Komentar (Atom)