Pagi ini sungguh dingin. hujan turun tak henti-hentinya, jasmaniku juga sungguh dingin, dingin tak karu-karuan, namun hati dan otakku sungguh hangat. membuatku menjadi memiliki banyak inspirasi-inspirasi untuk menulis. dan akhirnya aku dapat memegang keyboard ini ketika jam menunjukkan lima lebih lima belas. akhirnya aku dapat menulis dan menulis.
dan kini aku akan mencopy paste dan sedikit mengedit status fesbuk ku yang sungguh menginspirasi ku hari ini yakni:
Mungkin dirinya terlalu tinggi,
hingga-hingga ku tak dapat mencernanya,
ku tak dapat mengerti dirinya,
dia sungguh kasar hingga-hingga sungguh susah untuk masuk ke hatiku,
dia ibarat seorang Buddha.
ku tak dapat mencerna bulat-bulat ucapanNya.
namun,
Mungkin dirimu sungguh sempurna,
hingga-hingga ku dapat mencernamu dengan sempurna,
kamu sungguh lembut,
menyelami hatiku yang berjalan sempit ini dengan lancar,
hingga-hingga ku sangat mengerti dirimu.
kamu ibarat guru-guruku yang agung,
dengan ucapan, cinta Mereka dengan tulus mengajar, menjagaku dengan mahir dan sempurna
hingga-hingga aku dapat mencerna Mereka dengan sempurna.
setelah menulis ini, biasanya saya sungguh mengandalkan logika, perenunganku, dan perasaanmu untuk mengulas mengapa aku menulis ini. haha tak diragukan lagi memang aku sungguh mengandalkan intuisiku.
Mengapa aku memilih Buddha untuk nya sedangkan dirimu ku pilih Guru-Guruku?
karena andai kata tanpa Buddha maka aku tak akan pernah menyadari bahkan bertemu dengan Guru-Guruku, begitu juga dengan dirimu, andai aku tak pernah bertemu dia mungkin aku tidak akan pernah menyadari bahwa dirimu begitu dan juga begini. dan sejujurnya dirinya sangat baik dan sempurna tapi apa kata aku tak dapat mencerna dirinya, tak bisa ku lakukan apapun, namun dirimu sungguh sempurna aku dapat merasakan kelembutan-kelembutan yang ada di dirimu. yang selalu menjagaku. menemani. mengajarkan aku berkomitmen (dulu-dulu gw susah tepati janji loh, tapi entah kenapa dan entah apa yang ada di dirimu aku jadi penepat janji) haha. selain itu dirimu memanglah sempurna. "ngak salah lagi kalau di Lamrin di bilang Gurumu lebih baik daripada semua Buddha yang ada di semesta ini."
dan satu hal lagi yang paling mengesanku mengapa ku pilih kata Guruku untuk dirimu. ada cerita bagus seh... ini memang rada konyol. bahkan konyol amet. dan ceritanya sebagai berikut:
aku pernah kabur dari Kullu ke Manali. terakhir Guruku memarahi ku. Mengapa kalian tidak minta izin dulu? aku pasti kasih kok, asal kalian mintanya baik-baik. kalian minta satu aku kasih tiga kalian minta tiga aku kasih sepuluh kalian minta sepuluh aku kasih semua.
ini sungguh menginspirasikan ku untuk meletakkan dirimu dengan kata Guruku. aku minta ini kamu kasih aku lebih dari ini. haha. memang dirimu hebat. terkadang aku sungguh salut terhadap dirimu, entah kenapa kamu juga dapat mencernaku dengan baik, padahal diriku sungguh berantakkan.
Thank you my friend ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar